Tari Piring Berasal Dari Daerah Mana?

Tari Piring berasal dari daerah Sumatera Barat adalah sebuah warisan budaya yang menarik untuk kita ketahui. Tari piring dalam sebuah bahasa Minang orang sebut Tari Piriang. Tarian ini adalah sebuah tarian tradisional Minangkabau yang menunjukkan atraksi menggunakan properti piring. 

Para penari akan mengayunkan piring di tangan mereka sambil mengikuti gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa adanya satu piring jatuh dari tangan penari. Gerakan ini orang ambil dari langkah dalam silat  di Minangkabau.

Tari ini dipopulerkan oleh seorang yang bernama Huriah Adam. Pada saat ini, tari piring orang orang pentaskan untuk menyambut para tamu terhormat dan untuk pembukaan upacara adat. Bersama dengan tarian lainnya seperti tari saman, pendet, dan jaipong. Tari ini menjadi tarian yang populer di Negara Indonesia yang sering kali orang tampilkan di ajang promosi pariwisata dan kebudayaan Indonesia.

Biar secara lengkap tentang Tari Piring ini. Presiden Informasi akan membahas ini di bawah ini, dari asal usul tari piring berasal dari daerah mana, makna dari tari piring, dan masih banyak lagi. Makanya marilah kita simak dengan seksama!

Sejarah Tari Piring

Sejarah Asal Usul Tari Piring

Kesenian tradisional Tari Piring berasal dari daerah Solok, Sumatera Barat. Tarian Piring merupakan sebuah tari tradisional yang asal dari Minangkabau. Dalam sebuah jurnal karya Syahrial, yang dia terbitkan pada tahun 2013. Dengan memiliki sebuah judul Guna Fungsi Tari Piring Padang Magek Sumatera Barat, tarian Piring ini awal mulanya mempunyai fungsi untuk tarian dalam upacara memohon kesuburan pada Dewa Dewi.

Zaman dulu, Tari Piring juga menjadi sebuah ritual khusus buat mengungkapkan rasa syukur masyarakat sekitar. Masyarakat dan para petani membuat ritual ini untuk rasa terima kasih kepada Dewa Dewi. Setelah mereka mendapatkan hasil yang cukup memuaskan dan panen yang melimpah.

Awal mulanya, tari piring ini orang gunakan untuk memuja kepada Dewa Dewi Padi dan juga penghormatan atas hasil panen yang mereka dapatkan berikan. Ritual ini orang lakukan dengan cara orang membawa sesaji yang berbentuk beraneka ragam macam makanan dari hasil bumi dan sudah mereka masak secara bergotong royong. Kemudian, makanan ini mereka letakkan di dalam sebuah piring.

Setelah itu, piring-piring ini akan penari bawa dengan tangan kosong dan penari tarikan dengan gerakan yang energik dan bersemangat. Kegiatan ini orang lakukan untuk menggambarkan rasa syukur mereka.

Tetapi, adanya kedatangan Islam di tanah Sumatera, budaya ini mengalami perubahan fungsi dan makna. Kegiatan kepercayaan ini akhirnya orang gantikan menjadi sebuah tarian berkonsep tari piring.

Fungsi Tari Piring

 Fungsi kesenian Tari Piring

Tari piring berasal dari daerah Sumatera Barat yang awal mulanya berfungsi untuk pemujaan untuk dewa. Tarian piring ini juga orang jadikan untuk sarana untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Dewi Padi yang mereka yakini sebagai dewi kemakmuran.

Tarian Piring ini awal mulanya hanya orang pentaskan pada saat acara tertentu saja. Contoh seperti pada upacara adat, upacara ucapan syukur setelah panen padi, pada acara kawinan, acara khitanan, dan sampai  upacara pengangkatan penghulu.

Tetapi, seiring waktu berjalan, tari piring ini mengalami perubahan fungsi menjadi kesenian yang dapat orang gelar kapan saja untuk pertunjukan seni yang menghibur.

Makna Gerakan Tari Piring 

Makna Setiap gerakan

Tari Piring berasal dari daerah Sumatera barat  ini seringnya orang mainkan sama penari perempuan cantik yang mengenakan pakaian serba indah. Dan mereka berjalan dengan cara lemah lembut dan penuh kesopanan. 

Para penari perempuan ini akan membawa piring yang berisi dengan makanan hasil panen, dengan maksud buat  persembahan kepada dewa-dewa sebelum ada ajaran Islam masuk le sumatera. Bagi masyarakat Minangkabau, Tarian ini memiliki makna kerja sama warga pada saat berada di sawah.  

Properti Tari Piring

Properti Tari Piring

Untuk tari piring berasal dari daerah Sumatera Barat ini, properti yang penari gunakan merupakan sebuah piring kecil dan juga pecahan kaca berwarna putih dari piring yang sudah orang pecahkan. Pada properti ini, piring akan berbentuk seperti piring biasa yang sering kita gunakan buat makan, Tetapi  mempunyai ukuran yang lebih kecil.

Dalam penggunaan piring yang memiliki ukuran yang lebih kecil ini orang pilih agar memudahkan para penari dalam membawa saat menari. Sedangkan, untuk makna lain dari penggunaan piring dalam tari piring ini adalah untuk menggambarkan hasil panen bumi yang sudah mencukupi kebutuhan masyarakat setempat.

Selain itu piring ini, pada tarian ini juga penari menggunakan properti lainnya. Seperti sebuah cincin yang penari sematkan pada ujung jari telunjuk mereka. Cincin yang penari gunakan juga cukup unik, yaitu cincin ini terbuat dari tempurung kemiri yang telah pengrajin lubangi.

Cincin ini penari gunakan untuk penghasil bunyi untuk pada saat suasana yang penuh dengan kegembiraan. Hal ini memiliki tujuan untuk menggambarkan perasaan penduduk pada saat panen dari sawah mereka. Ada juga properti yang penari gunakan untuk pertunjukan dan pementasan tari piring ini  di antara lain:

1. Piring

Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya bahwa salah satu properti utama dari tari piring ini adalah piring itu sendiri. Pada tari piring ini, penari gunakan dua buah piring yang mereka genggam dengan kedua tangan kanan dan kiri. Piring ini juga seringnya terbuat dari keramik atau porselen dengan bentuk dan ukuran tertentu.

2. Damar

Properti damar adalah sejenis kayu kecil dari pohon yang orang gunakan untuk orang ketukkan ke dalam piring untuk menghasilkan sebuah nada tertentu. Damar yang orang pakai ini sebelumnya telah orang kasih lubang pada setiap bagian ujung tengah, kanan, dan juga kiri.

3. Baju kurung

Sama halnya seperti tarian tradisional lain, tari piring ini juga mempunyai busana atau pakaian khusus untuk pertunjukan. Baju ini merupakan baju kurung. Baju ini terbuat dari bahan satin dengan memiliki desain  bunga-bunga dan mempunyai warna yang cukup cerah.

4. Kain kodek

Dalam pertunjukan tari piring, penarinya pasti akan menggunakan kain kodek yang bentuknya kayak sarung. Kain ini penari gunakan untuk bawahan dari baju kurung yang mereka gunakan sebagai atasannya. Seringnya, kain kodek dalam tari piring ini memiliki warna keemasan yang mempunyai makna untuk simbol kebijaksanaan.

5. Selendang

Untuk pelengkap untuk pementasan, penari dalam pertunjukkan tari piring juga seringnya menggunakan sebuah selendang. Selendang ini penari keenakan dengan cara melingkar dari bagian atas bahu ke bagian bawah pinggang si penari.

6. Ikat pinggang

Properti ini yang penari gunakan dalam tari piring ini berfungsi untuk mengencangkan kain kodek yang sedang penari pakai. Hal ini bertujuan agar kain ini tidak longgar pada saat penari gunakan menari.

Para penari laki-laki yang memakai ikat pinggang ini di bagian luar baju kurung. Sedangkan untuk para penari wanita, memakai ikat pinggang ini dengan agak berbeda. Mereka memakai ikat pinggang ini di bagian dalam baju kurung, jadi ikat pinggang ini tidak terlihat dari luar pakaian.

8. Alat musik

Tari piring juga memerlukan alat musik untuk mengiringi para penari pada saat menari. Beberapa alat musik yang penari pakai sebagai mengiringi tari piring ini juga merupakan saluan, rebab, talempong, bansi, beserta saruni. Tetapi, Sekarang alat musik yang penari gunakan pada tari piring perlahan telah orang gantikan dengan rekaman lagu.

Pola Tari Piring

Memahami Pola Lantai Tari Piring

Dalam sebuah buku berjudul Seni dan Budaya  dari karya Harry Sulastianto, gerakan yang berada dalam tari piring merupakan gerakan bertanam, gerakan menyabit, gerakan mengirik, dan gerakan berguling. Gerakan ini mempunyai makna dan simbol dari masyarakat yang sedang berkegiatan dan bekerja.

Seringnya, tari piring orang iringi dengan musik tradisional yaitu alat musik talempong. Alat musik ini memiliki 6 buah talempong, satu gong kecil, satu tambua, satu botol dan ada juga sejenis kerincing.

Kemudian, alat musik itu orang bunyikan dengan cara orang pukul memakai panokok, kecuali tambua yang orang mainkan dengan tangan dan kerincing yang mereka memukul memakai tangan.

Tari piring penari lakukan dengan pola lantai yang terdiri 6 pola lantai dalam tarian piring yakni spiral, baris, lingkaran besar, lingkaran kecil, vertikal, dan horizontal. Tiap masing-masing penari akan membuat pola lantai bergerak maju dan mundur sambil mengikuti pola lantai vertikal dan gerakan ke samping menggunakan pola horizontal. seringnya, tarian ini orang lakukan dengan jumlah penari ganjil yaitu antara 3, 5, dan 7 penari.

Urutan Gerakan Tari Piring

Urutan Gerakan Penari

Sama dengan tarian tradisional lainnya yang mempunyai awalan sampai akhir, tari piring juga mempunyai urutan tarian. Berikut ini urutan gerakan tari piring, marilah kita simak dengan seksama! 

1. Persiapan Awal

Sebelum pentas seni kita mulai, para penari harus melakukan persiapan seperti latihan pernafasan supaya tidak mudah lelah, pingsan, atau kacau pada saat menari. Selanjutnya, kalian melihat kondisi piring-piring yang penari gunakan juga haruslah kalian pastikan dalam keadaan baik. Apabila ada piring yang retak atau sumbing maka harus kalian ganti dengan piring lain supaya tidak akan  pecah dan membahayakan  para penari maupun orang lain.

2. Awal Tarian

Seringnya, tari piring akan orang awali dengan rebana atau gong yang dimainkan oleh pemusik. Kemudian, para penari akan masuk ke panggung dan mulai menari sambil sembah pengantin atau tamu sebanyak 3 kali untuk tanda penghormatan ke pengantin atau tamu.

3. Ketika Menari

Setelah penari melakukan tarian gerakan sembah, langkah selanjutnya adalah para penari akan melakukan gerakan tari menggunakan piring dengan cara penari ayun-ayunkan ke kiri dan kanan sambil mengikuti iringan musik yang pemusik mainkan. 

Setelah itu, piring akan penari susun dan penari  akan mulai berdiri menapak dan akan memijak piring yang sudah mereka susun itu. Tetapi sebelum itu, penari harus memastikan dulu bahwa piring ini aman untuk penari injak.

4. Akhir Tarian

Pada bagian akhir para penari akan melakukan gerakan sesembahan lagi buat pengantin bahkan tamu yang  sudah hadir. Setelah itu, tarian penari tutup dengan cara melakukan tiga sesembahan dengan menggunakan susunan sembah pengantin tangan sebelah kanan, dan juga sembah pengantin tangan sebelah kiri, sembah pengantin tangan berhadapan.

Baiklah kita sudah berada di penghujung Artikel, semoga sudah tahu asal usul tari piring berasal dari daerah mana. Kalau kalian suka sama artikel ini jangan lupa untuk check artikel yang sama yang membahas tentang tari serimpi. sekian dari terima kasih bye…

Leave a Comment