Di mana Tarian Manuk Rawa Berasal?

Kalau kita membahas tentang Bali memang tidak akan pernah kehabisan tentang berbagai budaya dan kesenian yang lengket di salah satu pulau terindah  di Indonesia. kali saya kan membahas tentang Sejarah seni tarian manuk rawa berasal dari mana? 

Tarian manuk rawa berasal bali ini sebuah tari kreasi yang sangat unik dan menarik. Presiden Informasi dengan lengkap, contoh seperti sejarah tari  Berikut ini adalah informasi mengenai tari tersebut.

Sejarah Tarian Manuk Rawa Berasal dari Mana? 

Sejarah Tarian Manuk Rawa Berasal dari Mana?

Kalau lihat dari sejarahnya, Tari Manuk Rawa ini seniman cipta untuk pertama kalinya pada tahun 1981. Tarian manuk ini dibuat oleh seorang komposer yang bernama I Wayan Beratha dan koreografer yang cukup terkenal yaitu I Wayan Dibia.

Awalnya, tarian manuk ini bermanfaat untuk sebuah tari yang menjadi salah satu bagian dari Sendratari Mahabharata Bale Gala-Gala. Karya ini sendiri adalah sebuah karya yang dibuat oleh kelompok sendratari Mahabharata atau Ramayana dari provinsi Bali dan telah mereka tampilkan pada Pesta Kesenian Bali  pada  tahun 1980 .

Seiring waktu berlalu, tarian manuk ini makin lama makin berkembang luas menjadi sebuah tari lepas yang bukan lagi menjadi bagian dari sebuah sendratari ini. Para seniman dan penari pun mulai mengubah gerakan tarian ini agar menjadi lebih menarik dengan memandukan bersama beberapa gerakan dari tarian khas daerah Sunda dan Jawa.

Filosofi dan Makna Tari Manuk Rawa

Filosofi dan Makna Tari Manuk Rawa

Tarian manuk rawa merupakan tarian yang sangat menarik, sebab Tari Manuk Rawa ini dulunya ini adalah bagian dari keseluruhan sendratari Mahabrata yang akhir bisa menjadi tari lepas. Tari Manuk Rawa mereka bawakan oleh sekelompok penari wanita yang beranggota dari 5 hingga 7 orang.

Tari Manuk Rawa ini dapat menggambarkan suatu perilaku seekor manuk yang dalam bahasa Indonesia berarti burung di air seperti yang mereka kisahkan dalam cerita Wana Parwa dari Epos Mahabharata.

Tarian manuk rawa adalah kombinasi tari klasik Bali yang mereka padukan dengan gerakan tari Jawa dan Sunda, yang telah menjalankan proses beberapa perubahan dan kreasi yang telah mereka sesuaikan dengan keindahan lokal.

Pada saat pertunjukan, para penari dikasih busana seperti burung yang terbang untuk mencari makanan. Gerakan tari manuk rawa ini lebih menunjukkan gerakan jongkok dan berdiri.

Tata Rias Busana Tari Manuk Rawa

Tata Rias Busana Tari Manuk Rawa

Dalam penampilan tari manuk rawa ini, kostum tari merupakan hal yang krusial untuk kita perhatikan. Tarian manuk rawa ini seringnya mempunyai busana yang sangat detail.

Ada beberapa komponen yang harus kita pakai oleh penari seperti mahkota di kepala, baju kemben, sabuk dan kain yang untuk sayap para penari untuk lebih menjiwai peran tarian ini.

Namun ada aksesoris yang namanya asing bagi kaum yang tidak tahu. Seperti tegil yang penari gunakan untuk menutupi atasan penari setelah menggunakan badong. Kain yang  penari gunakan adalah Kain Prada.

Kain Prada adalah sebuah kain khas Bali yang nuansa motif yang unik dan biasanya perajin lapisi dengan warna emas. Umumnya kain prada mempunyai warna yang mewah, dan menunjukkan warna yang berani dan berbeda dengan yang lain.

Gerakan Tari Manuk Rawa

Semua gerakan para penari  harus lakukan dengan kompak. Kombinasi dari beberapa gerakan yang harmoni dan selaras dengan musik, membuat tarian ini sangat indah dan penuh pesona. Inilah  gerakan tari manuk rawa khas Bali adalah sebagai berikut:

1. Gerakan Kaki

Gerakan kaki Tari Manuk Rawa

Beberapa gerakan dalam tarian ini penonton melihat seperti meloncat, berjinjit dengan pelan, naik turun dan sebagainya. Salah satu gerakan kaki yang agak sulit yaitu menyilang sambil penari bergerak maju dan mundur.

Kombinasi gerakan kaki para penari terlihat sangat lincah penonton lihat. Oleh karena itu, untuk melahirkan tarian yang harmonis penari harus lakukan latihan yang cukup sebelum berpartisipasi pertunjukan seni ini.

2. Gerakan Tangan

Gerakan tangan Tari Manuk Rawa

Gerakan tangan para penari juga harus sangat lincah kayak halnya burung yang sedang terbang ke langit. Terlebih karena penari harus menggunakan sayap dari selendang, sehingga kita perlu menggerakkan tangan agar sayap terbuka lebar.

Adapun gerakan tangan yang harus penari kuasai oleh penari merupakan tangan menekuk, lalu penari letakkan di bagian pinggang. Kemudian ada juga gerakan dimana kedua tangan akan ditekuk dan  mereka letakkan di depan dada.

Untuk mengepakkan sayap, maka tangan penari harus lurus ke samping sambil menggerakkan badan. Terkadang penari juga menghadapkan kedua tangan ke belakang tanpa memegang pinggang. Gerakan ini agak sulit kalau penari kurang menjaga keseimbangan dan kurang latihan.

Pada beberapa momen, penonton juga akan bisa menyaksikan gerakan tangan penari setengah ditekuk dan penari taruh di atas kepala. Gerakan lain yang  penari harus kuasai adalah posisi tangan yang piles dan penari dorong dalam kondisi agak tekuk.

Kombinasi gerakan ini akan penari padukan bersama dengan gerakan kaki dan akan mereka ulang hingga akhir tarian ini selesai penari mainkan.

3. Gerakan Kepala

Gerakan kepala

Bukan hanya tangan dan kaki penari, penari juga akan menggerakan kepala untuk mengikuti alunan musik. Untuk kepala,  para penari sering akan menghadap ke atas dan menunduk dengan waktu tertentu.

Salah satu gerakan yang cukup sulit  penari tiru adalah gerakan yang ileg – ileg, yang mana  penari akan menggerakkan bagian leher dan dagu seperti gerakan kepala ular.

4. Posisi Badan

Gerakan badan

Supaya badan penari tetap seimbang  pada saat menari, maka bahu  penari harus di bawah dan sisi lainnya harus berada di atas. selain itu, beberapa penari akan memulai gerakan dengan patah-patah yang agar  penonton merasa terkagum – kagum.

Selebihnya, ada penari bergerak Ngeseh (ngejat bahu) yang menjadi karakteristik dalam tarian manuk yang satu ini.

5. Gerakan Mata

Gerakan mata

Keunikan tarian manuk rawa berasal dari Bali ini merupakan  sebuah mimik wajah penari yang ekspresif. Hal ini tentu saja penari peroleh melalui ekspresi dan gerakan mata yang seirama.

Begitu juga  tarian Manuk Rawa ini, di mana para penari akan menggerakkan mata seperti sama  tarian Bali lainnya.

Gerakan tersebut masyarakat kenal dengan istilah nyeledet atau melotot, sehingga bola mata akan terlihat jelas. Sesuai dengan makna pada tarian manuk rawa ini, gerakan mata melotot ini  menampilkan perilaku yang burung  periang.

Penari akan mengerakkan mata dengan  pelan sesuai dengan irama lagu. Dengan ekspresi wajah yang tegas dan gerakan badan yang seirama dengan musik, dapat tampilkan situasi riang dalam sebuah tarian ini.

Kombinasi dari beberapa gerakan yang harmonis dan yang selaras dengan musik, akan membuat tarian ini menjadi sangat indah dan menarik.

Properti Tari Manuk Rawa

Properti Tari Manuk Rawa

Kesenian ini juga busana harus tertentu yang lebih detail. Salah satu properti yang sangat khas adalah kain prada. Kain ini bermanfaat untuk menunjukan filosofi seni dalam tarian ini.

Bentuknya pun sangat bermacam – macam seperti kamen yang menutupi tubuh bagian bawah penari, bentuk celana dan  juga yang bentuknya kayak sayap burung yang penari taruh di belakang pinggang penari.

Inilah beberapa properti yang tidak kalah menariknya antara lain:

  • Sabuk, berguna untuk menguatkan ikatan pakaian penari supaya bajunya tidak muda lepas dan selalu  tetap berada di posisi semula.
  • Ampok – ampok, merupakan hiasan tambahan yang penari taruh di bagian perut penari.
  • Gelungan, adalah hiasan yang penari taruh di atas kepala penari supaya agar terlihat lebih mewah dan menarik.
  • Badong, berfungsi untuk menjadi penutup leher hingga bagian dada.
  • Bunga, adalah untuk membuat penampilan penari semakin terlihat lebih cantik, indah dan membuat penari harus menggunakan parfum lagi.
  • Tegil, berfungsi untuk menutupi bagian tubuh atas penari atau dada penari.

Untuk musik yang dapat mengiringi tarian manuk jawa ini adalah Gong Kebyar. Gong ini terdiri dari kajar, terompong dengan pecon 10, reong dengan pecon 12, jegogan dengan mereka  bilah antara 5-6, gangsa berbilah, suling bambu, kempuling, cengceng dan kendang besar.

Baiklah kita sudah berada di penghujung artikel, semoga artikel ini bermanfaat yang membahas tentang Sejarah Tarian Manuk Rawa Berasal Dari bali. Kalau kalian suka sama artikel saya kalian bisa check yang lain di sini. Sekian dari saya terima kasih jangan lupa to ask new information

Leave a Comment